Batas Antara Muslim Dan Kafir

Pada saat ini sangatlah sulit untuk membendung gaya hidup non Islami masuk ke masyarakat Islam. Bahkan boleh jadi justru budaya mereka yang mewarnai umat atau masyarakat Islam. Lihatlah bagaimana TV, media massa, film, cara hidup, cara makan, cara berbicara, cara berpakaian, sampai dengan cara berpolitik sudah tidak mencerminkan nilai-nilai Islam. Dan kadang-kadang kita mengalami kesulitan untuk membuat tolok ukur, yaitu sejauh mana seseorang kita anggap beriman atau kufur, Islami atau tidak; karena batasnya sudah remang-remang. Namun tatkala hal tersebut kita konsultasikan dengan ajaran Islam,maka ternyata parameternya boleh dikata “cukup sederhana”, yaitu

menjalankan atau meninggalkan shalat.

Hadist Nabi:

”(Batas) antara hamba dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud).

”Batas antara seseorang dan kemusyrikan adalah shalat.” (HR. Muslim).

”Ikatan antara mereka dan kita adalah shalat, barangsiapa meninggalkan shalat maka ia telah kafir.” (HR. Turmudzi dan Nasai).

”Para sahabat Rasulullah tidak pernah menilai suatu amalan yang ditinggalkan sebagai kekufuran kecuali shalat.” (HR.Turmudzi dan Hakim).
”Barangsiapa meninggalkan shalat ’Ashar’, maka amalnya menjadi batal (tertolak).” (HR. Bukhari dan Nasa’i).

No comments:

Post a Comment